Senin, 30 Maret 2015

Siapa Kerajaan Tertua di Indonesia ?


Apakah nama kerajaan tertua di Indonesia ? Umumnya kita kenal sebagai Kerajaan Mulawarman yang terletak di Desa Muara Kaman dekat Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur.


Walaupun Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat diperkirakan sama tuanya di abad 5 Masehi, namun Mulawarman diperkuat oleh adanya bukti prasasti tulisan huruf Palawa pada batu yang menurut analisa ahli sebagai kerajaan tertua di Indonesia.

Hasil penterjemahan dari Prasasti Yupa sebagai berikut :
“Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aśwawarmman namanya, yang seperti Angśuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aśwawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mūlawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mūlawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.”

Batu prasasti Mulawarman sendiri berasal dari batuan beku dengan struktur columnar yang sama dengan bentuk batuan pada situs Gunung Padang di Jawa Barat. Di daerah ditemukannnya prasasti yakni daerah Muara Kaman, Kab. Kutai Kartanegara (Kukar) sendiri tidak dijumpai jenis batuan serupa, terkecuali ditemukan di daerah Tering, Kabupaten Kutai Barat, atau daerah hulu daerah (Kukar). 

Pada daerah Tering ini dijumpai banyak batuan beku struktur columnar joint yang serupa dengan Gunung Padang. Diperkirakan daerah Tering inilah Mulawarman mengambil batuan sebagai prasasti saat diadakan pesta kebesarannya. Diperkirakan Mulawarman menggunakan transportasi Sungai Mahakam sebagai cara memindahkan batuan tersebut sejauh 100 km.

Saat ini banyak klaim beberapa daerah sebagai kerajaan tertua di Indonesia seperti Kandis di Sumatera maupun Salakanegara di Jawa Barat sebelum Tarumanegara. Namun satu-satunya kerajaan tertua yang memiliki bukti prasasti ialah Kerajaan Mulawarman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar